SKOR.id - Cedera Gianluigi Donnarumma yang terjadi di laga Paris Saint-Germain (PSG) menghadapi Monaco, Rabu (18/12/2024) lalu menjadi perhatian.Sejumlah pers, seperti media Italia menyoroti insiden cedera yang terjadi karena seolah tidak terjadi sesuatu yang serius.Padahal, kiper Paris Saint-Germain asal Italia tersebut mengalami luka parah yang bisa membahayakan kariernya.Peristiwa itu terjadi pada menit ke-18 ketika pemain Monaco, Wilfred Singo, menerjang dalam upaya mengejar bola. Gianluigi Donnarumma ketika itu mengadang sang pemain.Saat itulah kaki Wlfred Singo mendarat ke wajah Gianluigi Donnarumma, tepatnya ke sisi kanan tulang pipi penjaga gawang Timnas Italia tersebut.Benturan atau bentrok fisik yang tidak terhindarkan itu membuat kepala Gianluigi Donnarumma sampai terdorong.Gianluigi Donnarumma sendiri langsung mendapatkan perawatan medis.Pertandingan yang berakhir untuk kemenangan PSG, 4-2, harus berakhir bagi Gianluigi Donnarumma di menit ke-18.Pelatih PSG, Luis Enrique, kemudian menarik Gianluigi Donnarumma dan menggantikannya dengan kiper cadangan, Matvey Safonov.Yang menjadi perhatian adalah kondisi wajah Gianluigi Donnarumma. Terlihat tiga luka robek di bagian bawah mata kanan kiper berusia 25 tahun tersebut.Luka robek tersebut disebabkan karena pul sepatu Wilfred Singo mengenai dengan keras wajah sang kiper.Momen cedera itu menjadi kontroversi karena wasit pemimpin pertandingan, Francois Letexier, tidak memberikan reaksi apapun.Sebaliknya, Francois Letexier seolah membiarkan apa yang dilakukan Wilfred Singo dalam hal ini tidak memberikan peringatan atau kartu kepada sang pemain.Wiflred Singo sendiri kemudian memang sudah meminta maaf kepada mantan penjaga gawang AC Milan tersebut.Terkait cedera tersebut, dokter tim PSG telah menanganinya dengan memberikan sejumlah jahitan dari luka pipi yang robek tersebut.Namun demikian, akan dilakukan kembali pemeriksaan medis terhadap Gianluigi Donnarumma, untuk mengatahui lebih jauh seberapa parah dan kemungkinan absennya sang kiper.Dari momen terjadinya benturan tersebut, dapat dilihat bahwa bisa menimbulkan konsekuensi serius, bahkan bisa merusak mata Gianluigi Donnarumma."Namun demikian, bagi wasit Francois Letexier, kejadian itu hal yang biasa saja terjadi. Bahkan, dia hanya memutuskan untuk memberikan tendangan gawang sebelum kemudian mengubah keputusannya memberikan tendangan bebas untuk PSG," demikian komentar La Gazzetta dello Sports.Tidak ada kartu kuning ketika kartu merah sebenarnya merupakan keputusan yang sangat pantas diberikan karena pelanggaran tersebut.Momen itu kemudian dibandingkan ketika Francois Letexier memberikan kartu merah kepada pemain Marseille, Amine Harit, karena tendangan yang juga kebetulan kepada kapten PSG, Marquinhos.Francois Letexier dinilai tidak mengganggap pelanggaran yang dilakukan Wilfred Singo sebagai pelanggaran yang serius.Sikap wasit Francois Letexier pun mendapatkan pernyataan bernada protes. Bahkan, Francois Letexier pun tidak melihat VAR terkait insiden yang terjadi."Dari foto sudah sangat jelas, aksi (Wilfred Singo) bukan tidak mungkin untuk mendapatkan kartu merah," kata penyerang PSG, Goncalo Ramos, terkait insiden tersebut."Di awal musim ini, sudah disampaikan dan dijelaskan kepada kami juga bahwa wasit harus melindungi pemain. Yang terjadi justru sebaliknya, wasit tidak melindungi Gianluigi Donnarumma," Goncalo Ramos menambahkan.Sementara itu, pelatih Paris Saint-Germain, Luis Enrique, berusaha bersikap lebih moderat dalam komentarnya setelah pertandingan berakihr."Saya tidak dapat melakukan apapun terhadap insiden tersebut. Saya juga tidak melihat dengan baik apa yang terjadi, namun sangat sulit untuk memberikan pendapat tentang hal ini," kata Luis Enrique."Tidak ada niat untuk mencederai atau melukai, sepak bola adalah olahraga yang sulit bagi wasit tentunya, khususnya di laga seperti ini. Saya memahami semua pendapat, tapi saya tidak ingin berbicara tentang wasit," kata Luis Enrique lagi.Pers Prancis, L'Equipe, juga memiliki sikap yang sama dengan pemberitaannya bahwa Wilfred Singo seharusnya mendapatkan kartu merah.Media tersebut juga menyatakan ada dua keputusan wasit Francois Letexier yang dinilai tidak tepat.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/PLHkBOsMyA4?si=afHcSeg_NOtlRVs0" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Penyerang Monaco, Wilfred Singo, dinilai seharusnya pantas mendapatkan kartu merah terkait cedera yang dialami Gianluigi Donnarumma.

World

Gianluigi Donnarumma Cedera di Wajah, Wasit Monaco vs PSG Dikecam

SKOR.id - Timnas Italia meraih kemenangan 4-1 atas Israel pada pertandingan keempat UEFA Nations League 2024-2025.Pertandingan antara Italia vs Israel di UEFA Nations League 2024-2025 kali ini, dilangsungkan di Stadion Bluenergy, Udine, Selasa (15/10/2024) dini hari WIB.Kemenangan 4-1 Italia atas Israel ini tidak disertai penampilan kapten mereka, Gianluigi Donnarumma, yang tida dimainkan.Pelatih Italia, Luciano Spalletti, memilih Guglielmo Vicario sebagai pengganti Gianluigi Donnarumma, dan memberikan peran kapten kepada Giovanni Di Lorenzo.Jumlah pertandingan Gianluigi Donnarumma sebagai kapten Gli Azzurri pun tidak bertambah karena ia tidak tampil di laga ini.Penjaga gawang Paris Saint-Germain (PSG) itu, sejauh ini baru 19 kali menjadi kapten Italia, dalam total 69 laga.Jumlah penampilannya sebagai kapten Timnas Italia, sama dengan Leonardo Bonucci, yang memiliki catatan 121 penampilan untuk skuad Gli Azzurri.Jumlah penampilan Donnarumma sebagai kapten ini melewati catatan legenda Italia, Sandro Salvadore dan Giuseppe Meazza, yang menjadi penggawa tim tersebut sebanyak 17 kali.Donnarumma hanya butuh tiga penampilan lagi untuk melampaui catatan Giorgio Chiellini, yang tampil 21 kali menjadi kapten Italia dalam 117 pertandingan yang ia jalani.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Gianluigi_Donnarumma_bce2bda074.jpeg" alt="Penjaga gawang Timnas Italia, Gianluigi Donnarumma. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)."><figcaption>Penjaga gawang Timnas Italia, Gianluigi Donnarumma. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).</figcaption></figure>Eks penjaga gawang AC Milan itu masih harus melalui perjalanan panjang untuk melalui para seniornya, yang memiliki catatan lebih banyak sebagai kapten Italia.Gianluigi Buffon menjadi pemain dengan penampilan terbanyak sebagai kapten Italia, yaitu 80 pertandingan.Selain itu, Gianluigi Buffon juga memiliki catatan 176 penampilan selama membela negaranya di level internasional.Pemain dengan catatan terbanyak kedua setelah Buffon adalah Fabio Cannavaro, yang 79 kali tampil sebagai kapten Italia, ia memiliki catatan 136 penampilan untuk negaranya.Selanjutnya dengan catatan 74 kali sebagai kapten saat tampil membela, Paolo Maldini menduduki peringkat tiga dalam daftar iniBerbeda dengan Buffon yang merupakan kiper andalan Italia, Fabio Cannavaro dan Paolo Maldini merupakan pemain berposisi bek.Berikut ini daftar kapten dengan catatan penampilan terbanyak untuk Italia1.Gianluigi Buffon&nbsp; Penampilan sebagai kapten: 80 kali dalam 176 pertandingan Posisi: Kiper2. Fabio Cannavaro Penampilan sebagai kapten: 79 kali dalam 136 pertandingan Posisi: Bek tengah3. Paolo Maldini Penampilan sebagai kapten: 74 kali dalam 126 pertandingan Posisi: Bek kiri&nbsp;4. Giacinto Facchetti Penampilan sebagai kapten: 70 kali dalam 94 pertandingan Posisi: Bek tengah&nbsp;5. Dino Zoff Penampilan sebagai kapten: 59 kali dalam 112 pertandingan&nbsp; Posisi: Kiper6. Giuseppe Bergomi Penampilan sebagai kapten: 33 kali dalam 81 pertandingan Posisi: Bek kanan7. Franco Baresi Penampilan sebagai kapten: 31 kali dalam 81 pertandingan Posisi: Bek tengah8. Adolfo Baloncieri Penampilan sebagai kapten: 27 kali dalam 47 pertandingan Posisi: Gelandang serang9. Renzo De Vecchi Penampilan sebagai kapten: 26 kali dalam 43 pertandingan Posisi: Bek kiri10. Giampiero Boniperti Penampilan sebagai kapten: 24 kali dalam 38 pertandingan&nbsp; Posisi: Gelandang serang11. Giorgio Chiellini Penampilan sebagai kapten: 21 kali dalam 117 pertandingan Posisi: Bek tengah12. Leonardo Bonucci Penampilan sebagai kapten: 19 kali dalam 121 pertandingan Posisi: Bek tengah13. Gianluigi Donnarumma (pemain aktif) Penampilan sebagai kapten: 19 kali dalam 69 pertandingan&nbsp; Posisi: Kiper14. Giuseppe Meazza Penampilan sebagai kapten: 17 kali dalam 53 pertandingan&nbsp; Posisi: Penyerang tengah15. Sandro Salvadore Penampilan sebagai kapten: 17 kali dalam 53 pertandingan Posisi: Bek tengah*Artikel ini dibuat oleh Riziq Daffa, mahasiswa Uhamka yang menjalani magang di Skor.id<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KM3oz0PJ5HY?si=TbX7dNPQTzg7cpWt" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Gianluigi Buffon masih menempati daftar terats pemain dengan penampilan terbanyak sebagai kapten Italia.

15 Pemain dengan Penampilan Terbanyak sebagai Kapten Italia, Buffon Masih Teratas

SKOR.id - Kiprah Cristiano Ronaldo kembali menjadi sorotan, ia masih belum berhasil memecah kebuntuan di ajang Euro 2024 (Piala Eropa 2024).Kembali tampil di laga Portugal vs Slovenia, Cristiano Ronaldo gagal mengeksekusi tendangan penalti yang berhasil diantisipasi oleh Jan Oblak.Cristiano Ronaldo bahkan sempat menangis karena kegagalan tersebut, ia belum berhasil menuliskan namanya di daftar pencetak gol Euro 2024, meski di babak adu penalti ia sukses membayar kesalahan.Beruntung, penjaga gawang Portugal, Diogo Costa, juga tampil apik di laga melawan Slovenia. Diogo Costa menepis 3 tendangan penalti pemain Slovenia.Cristiano Ronadlo dikenal sebagai salah satu eksekutor penalti terbaik saat ini, meski tak terkadang ia gagal menceploskan bola ke gawang lawan.Dilansir dari Sky Italia, terdapat 17 kiper yang berhasil menepis tendangan penalti Cristiano Ronaldo, baik saat ia membela Manchester United, Real Madrid, Juventus, hingga Timnas Portugal.Diego Alves patut berbangga karena ia menjadi yang terbanyak di antara kiper lainnya, dengan catatan tiga kali menepis penalti Cristiano Ronaldo. Berikut ini 17 kiper yang berhasil menepis penalti CR7.1. Thomas SorensenThomas Sorensen enggagalkan penalti Cristiano Ronaldo di laga persahabatan Denmarkvs Portugal (4-2), pada 1 September 20062. Chris KirklandChris Kirkland menggagalkan penalti Cristiano Ronaldo di laga Manchester United vs Wigan (3-1) pada 26 Desember 2006.3. Diego AlvesDiego Alves menjadi kiper terbanyak yang menepis tendangan penalti Cristiano Ronaldo, yaitu dalam tiga kesempatan berbeda.Momen itu terjadi pada laga Real Madrid vs Almeria (4-2), 5 Desember 2009, Real Madrid vs Valencia (2-2), pada 9 Mei 2015, lalu di laga Real Madrid vs Valencia (2-1), 29 April 2017.4. Gorka IraizozGorka Iraizoz menggagalkan penalti Cristiano Ronaldo di laga Athletic Bilbao vs Real Madrid (0-3), pada 2 Mei 2012.5. Willy CaballeroWilly Caballero menggagalkan penalti Cristiano Ronaldo di laga Real Madrid vs Malaga (6-2) pada 8 Mei 2013.6. Johan Sellberg-WilandJohan Sellberg-Willand menggagalkan penalti Cristiano Ronaldo di laga Copenhagen vs Real Madrid (0-2), pada 10 Desember 2013.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Diogo_Costa_dan_Cristiano_Ronaldo_8499cb288c.jpg" alt="Kapten Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo (kanan) dan kiper Diogo Costa. (Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Kapten Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo (kanan) memeluk kiper Diogo Costa, yang menjadi bintang dalam adu penalti lawan Slovenia, Selasa (2/7/2024) dini hari WIB. (Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure>7. Vladislav StoyanovPenalti Cristiano Ronaldo digagalkan Vladislav Stoyanov pada 1 Oktober 2014 di laga Ludogorets vs Real Madrid (1-2).8. Carlos KameniCarlos Kameni menggagalkan penalti Ronaldo pada 21 Februari 2016, 21 Februari 2016.9. Fernando PachecoPada laga Alaves vs Real Madrid (1-4), pada 29 Oktober 2016, Fernando Pacheco sukses gagalkan penalti Ronaldo.10. Roberto JimenezRoberto Jimenez menggagalkan penalti Ronaldo di laga Real Madrid vs Malaga (3-2) pada 25 November 2017.11. Alireza BeiranvandPada pertandingan Piala Dunia 2018, tendangan penalti Cristiano Ronaldo digagalkan Alireza Beiranvand, di laga Iran vs Portugal (1-1), 25 Juni 2018.12. Stefano SorrentinoStefano Sorrentino sukses menepis penalti Ronaldo di laga Juventus vs Chievo (3-0), pada 21 Januari 2019.13. Gianluigi DonnarummaPada laga semifinal Coppa Italia antara Juventus vs AC Milan yang berakhir 0-0 pada 12 Juni 2020, Gianluigi Donnarumma berhasil mengamankan penalti Ronaldo.14. Pierluigi GolliniPada laga Juventus vs Atalanta (1-1), pada 16 Desember 2020, Pierluigi Gollini, berhasil mengamankan penalti Ronaldo.15. Samir HandanovicSamir Handanovic berhasil mengantisipasi penalti Ronaldo di laga Juventus vs Inter Milan (3-2), pada 15 Mei 2021.16. Gavin BazunuGavin Bazuni sukses menepis penalti Ronaldo di laga Portugal vs Irlandia (2-1), pada 1 September 2021.17. Jan OblakJan Oblak menjadi kiper terbaru yang menepis penalti Ronaldo, pada laga 16 besar Euro 2024 antara Portugal vs Slovenia (0-0, 3-0 adu penalti), 1 Juli 2024.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/aXZR3033D20?si=2L9AMlEjntFaasOn" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ada 17 kiper yang sanggup hentikan penlti Cristano Ronaldo, di antaranya Diego Alves dan Jan Oblak.

17 Kiper yang Sanggup Hentikan Penalti Cristiano Ronaldo

SKOR.id - Timnas Italia telah tersingkir dari ajang Euro 2024 (Piala Eropa 2024), setelah tunduk 0-2 dari Swiss di babak 16 besar.Pada pertandingan di Olympiastadion, Sabtu (29/6/2024), Italia gagal mempertahankan gelar mereka, dan harus mengakhiri perjalanan di Euro 2024 lebih awal.Gol dari Remo Freuler (37') dan Ruben Vargas (46') memastikan kemenangan Swiss atas Italia di babak 16 besar Euro 2024.Ini menjadi kegagalan terburuk Italia sejak Euro 2004 ketika gagal di fase grup, selain itu hasil ini juga menjadi sorotan tajam dari para pendukungnya.Masa depoan para pemain Gli Azzurri pun menjadi pertanyaan, lebih tentang siapa yang patut dipertahankan, dan siapa yang harus ditinggalkan.Italia memang harus segera berbenah, mereka tentu tak mau kegagalan melaju ke Piala Dunia 2018 dan 2022 kembali terulang pada Piala Dunia 2026 nanti.La Gazzetta memberikan penilaian terhadap beberapa pemain Italia yang dinilai harus ditinggalkan atau dipertahankan, berikut ini selengkapnya:Pemain yang Layak DitinggalkanMasalah usia, performa, dan regenerasi, menjadi hal yang harus diperhatikan Luciano Spalletti, setelah ia menolak mundur sebagai pelatih Timnas Italia.Jorginho, Matteo Darmian, Stephan El Shaarawy, dinilai menjadi nama yang layak untuk dtitinggalkan Italia.Bryan Cristante dan Giovanni Di Lorenzo juga dinilai tidak berperan banyak untuk Italia di turnamen Euro 2024.Kedua pemain disebut layak untuk ditinggalkan skuad Timnas Italia, dan bisa digantikan pemain lain, terutama pemain muda.Bryan Cristante dan Di Lorenzo disebut bukan alternatif terbaik untuk mengisi skuad Timnas Italia.Pemain BertahanDi posisi penjaga gawang, Gianluigi Donnarumma masih menjadi salah satu sosok penting yang tampil mengesankan di bawah mistar gawang Italia.Sementara itu Guglielmo Vicario, Alex Meret, Marco Caranesecchi, Michele Di Gregorio, hingga Ivan Provedel, menjadi pelapis.Posisi bek masih bisa dipercayakan kepada Alessandro Bastoni dan Riccardo Calafiori, yang disebut menjadi masa depan Italia.Keberadaan Alessandro Buongiorno, Raoul Bellanova, hingga Andrea Cambiaso juga masih memungkinkan mendapat tempat di posisi bek.Namun, jika melihat postur, Federico Gatti, bisa menjadi pilihan lain di posisi bek tengah, atau Giorgio Scalvini yang juga bisa menjadi opsi menarik.Posisi Federico Dimarco kemungkinan belum tergusur di posisi sayap, ada juga Destiny Udogie yang dapat menjadi opsi lain.Pemain TengahNicolo Barella, Nicolo Fagioli, dan Davide Frattesi adalah tiga opsi terbaik di lini tengah Gli Azzurri saat ini, Lorenzo Pellegrini juga bisa menjadi opsi lain.Nicolo Barella bahkan sering menjadi solusi di tengah macetnya lini serang Italia, tak jarang ia menciptakan gol pemecah kebuntuan.Sebenarnya Italia masih punya sosok Sandro Tonali, tetapi ia saat ini masih menjalani hukuman larangan bermain.Jika, Sandro Tonali kembali, lini tengah Italia kemungkinan besar akan kembali ia kuasai, ia bisa menjadi sosok pemimpin yang penting bagi skuad Gli Azzurri.Manuel Locatelli juga bisa masuk ke dalam daftar pilihan di lini tengah, perkembangan Jacopo Fazzini dan Matteo Prati juga menarik untuk dinanti.Pemain DepanPosisi para penyerang Italia saat ini menjadi yang paling disorot, karena tampil kurang mengesankan, terutama di Euro 2024.Gianluca Scamacca dan Mateo Retegui saat ini memang menjadi pilihan utama, dan tak banyak opsi lain yang bisa dipakai.Lorenzo Lucca saat ini berusia 23 tahun, ia masih bisa berkembang dan menjadi andalan di lini depan Gli Azzurri.Federico Chiesa, juga tampak sulit tergantikan posisinya saat ini, di sisi lain Mattia Zaccagni juga mulai mencuri perhatian.Talenta muda lain yang bisa diandalkan di masa depan diharapkan kepada sosok Simone Pafundi yang baru berusia 18 tahun, hingga Francesco Camarda yang baru berusia 16 tahun.Nicolo Zaniolo juga masih mungkin kembali membela Italia, setelah masalah cedera yang sering menghantui. Harapan lainnya juga diberikan kepada Wilfried Gnonto, ia masih punya banyak waktu membuktikan diri.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/aXZR3033D20?si=hmU4FZHk6xM2oPKa" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Masa depan beberapa pemain timnas Italia menjadi pertanyaan, setelah kegagalan mereka di Euro 2024.

Masa Depan Pemain Timnas Italia setelah Gugur di Euro 2024

SKOR.id – Kemenangan, keputusasaan, dan lebih banyak gol bunuh diri, itulah gambaran sekilas fase grup Euro 2024 yang baru saja selesai.&nbsp;Delapan tim telah tersingkir. Setelah permutasi, termasuk mengikutkan empat tim peringkat ketiga terbaik, Piala Eropa edisi ke-17 akan memasuki babak 16 besar, dimulai pada Sabtu (29/06/2024) malam mulai pukul 23.00 WIB, dengan laga Swiss menghadapi Italia di Olympiastadion, Berlin, Jerman.Sambil menunggu dimulainya babak 16 besar, tidak ada salahnya menilai dan memilih siapa saja pemain terbaik di setiap posisi sepanjang fase grup Euro 2024 lalu.&nbsp;Penilaian dan pemilihan ini mungkin tidak memuaskan Anda. Namun, Skor.id&nbsp;berusaha memilih The Best XI fase grup Euro 2024 mengacu dari performa, statistik, dan kontribusi sang pemain untuk tim nasional negaranya. Berikut 11 pemain terbaik untuk starter di fase grup Piala Eropa 2024:Kiper: Gianluigi Donnarumma (Italia)Kapten juara bertahan Italia ini mengawali turnamen dengan bagus. Secara statistik, jumlah penyelamatan (12) kiper milik Paris Saint-Germain (PSG) itu memang masih kalah dari penjaga gawang Georgia Giorgi Mamardashvili (20) dan kiper Rumania Florin Nita (15).&nbsp;Namun soal menahan tembakan penalti, baru Donnarumma yang berhasil melakukannya. Tepatnya saat menepis tendangan kapten Kroasia Luka Modric, ketika Gli Azzurri memastikan lolos dari babak grup.&nbsp;Sebelumnya, Donnarumma mampu melakukan penyelamatan penting pada menit-menit akhir dari upaya pemain Albania Rey Manaj untuk mempertahankan tiga poin dalam pertandingan pembuka grup.&nbsp;Bek kanan: Zan Karnicnik (Slovenia)Zan Karnicnik sudah berusia 29 tahun dan mungkin sudah tidak menarik di bursa transfer. Pengalamannya juga hanya bermain di kompetisi di Slovenia dan Bulgaria. Namun, performa bek kanan setinggi 6 kaki (183 cm) itu di Euro 2024 akan menjadi salah satu yang diingat.&nbsp;Karnicnik selalu dimainkan Slovenia di tiga laga fase grup – dengan membuat 23 balls recovered, 4 tekel, dan 9 upaya menyapu bola – hingga membuat sejarah untuk kali pertama lolos ke fase knockout&nbsp;di Piala Eropa, dengan bermain imbang 1-1 melawan Serbia dan membuat clean sheet melawan tim sekelas Inggris.Bek tengah: Marc Guehi (Inggris)&nbsp;Inggris tidak terlalu menyenangkan untuk disaksikan dalam serangan, tapi itu bukan kesalahan Marc Guehi. Turnamen sebesar Euro memang sering kali menjadi tempat munculnya pemain sebagai bintang baru dan andalan negaranya. Bek Crystal Palace FC itu pun memanfaatkan cedera dan penampilan kurang memuaskan Harry Maguire (Manchester United) untuk melakukan hal itu.&nbsp;Guehi tampil impresif saat memainkan bola dari belakang untuk Inggris, dengan total statistik dari tiga laga awal fase grup: 26 balls recovered, 5 tekel, dan 5 upaya menyapu bola. Jadi, meski mungkin ada banyak kesalahan di tim asuhan Gareth Southgate, Guehi bukanlah salah satu dari pemain tersebut.Bek tengah: Jaka Bisol (Slovenia)Mari perhatikan statistik sebelum pertandingan penyisihan grup terakhir pada hari Rabu (26/06/2024) malam, para pemain dengan jumlah sapuan terbanyak kedua di turnamen tersebut adalah Virgil van Dijk (dari Belanda), Jan Bednarek (Polandia), dan Guram Kashia (Georgia) dengan 15. Tetapi, tidak ada yang menyangka jika posisi teratas diisi Jaka Bijol dari Slovenia, 27.Itu menjadi perbedaan yang sangat besar dan menunjukkan betapa besarnya kerja keras yang harus dilakukan Bijol dan para bek Slovenia untuk mencapai babak 16 besar. Pemain berusia 25 tahun ini tampil mengesankan bersama Udinese di Liga Italia (Serie A) dan tampaknya menjadi salah satu pemain yang patut diperhatikan.Bek kiri: Maximilian Mittelstadt (Jerman)&nbsp;Jerman mungkin memiliki pemain-pemain yang lebih menarik perhatian dibanding bek kiri VfB Stuttgart tersebut. Namun ia tampil mengesankan meski mungkin menjadi pemain yang paling tidak familiar bagi banyak orang di starting line-up.&nbsp;Pemain berusia 27 tahun ini terus menyerang di pertandingan pembuka turnamen melawan Skotlandia. Ia mengikuti penampilan impresif itu dengan memberikan assist untuk Ilkay Gundogan dalam kemenangan 2-0 atas Hungaria. Dia selalu menjadi pelapis di sisi kiri dan akan berperan penting di sisa turnamen.Dari tiga kali diturunkan di Euro 2024,&nbsp;Mittelstadt mencatat 11 &nbsp;balls recovered, 3 tekel, dan 6 upaya menyapu bola. &nbsp;&nbsp;&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/The_best_XI_fase_grup_Euro_2024_Jovi_Arnanda_Skor_id_cc6aa6af75.jfif" alt="The best XI fase grup Euro 2024 - Jovi Arnanda Skor.id.jfif"><figcaption>Sejumlah nama "asing" mampu menembus The Best XI fase grup Euro 2024 karena performanya yang mengejutkan. (Jovi Arnanda/Skor.id)</figcaption></figure>Gelandang: N’Golo Kante (Prancis)Setelah meninggalkan Liga Inggris untuk bergabung dengan Al Ittihad di Liga Arab Saudi dan keluar dari skuad Prancis selama dua tahun, akan sangat mudah untuk menyimpulkan bahwa N’Golo Kante sudah selesai bersama Prancis. Anggapan itu salah.&nbsp;Meskipun sudah berusia 33 tahun, Kante menjadi man of the match dalam dua pertandingan awal Prancis di Euro 2024. Kante selalu menjadi starter di tiga laga fase grup dengan rata-rata bermain selama 80,34 menit.&nbsp;Mobilitas Kante sebagai gelandang penyeimbang juga belum terlihat menurun. Ia melibas 9,67 km per laga dengan akurasi operan mencapai 90,67%. Demikian juga kemampuan bertahannya dengan 13 balls recovered, 1 blok, dan 2 menyapu bola.&nbsp;Gelandang: Fabian Ruiz&nbsp;(Spanyol)Kualitas bintang PSG itu dengan gelandang Jerman Toni Kroos bisa dibilang setara pada Euro 2024 ini. Yang sedikit membedakan mungkin Ruiz lebih mampu memberikan pengaruh pada permainan. Gol spektakuler yang ia cetak ke gawang Kroasia menjadi salah satu contoh.Ruiz membuktikan dirinya mampu menjadi rekan duet yang sempurna bagi Rodri. Inteligensia yang dikombinasikan dengan teknik tinggi, memberikan pengaruh besar tidak hanya pada permainan namun juga para pemain muda di Timnas Spanyol.Sudah bermain selama 180 menit dengan 1 gol dan 2 assist&nbsp;serta akurasi operan mencapai 93,5% dengan 2,5 dribel per laga membuat overall rating Ruiz di Euro 2024 saat ini mencapai 8,39.&nbsp;Gelandang: Marcel Sabitzer&nbsp;(Austria)Turun di Jerman seusai menembus final Liga Champions bersama Borussia Dortmund, Marcel Sabitzer telah membawa gaya penuh aksinya ke Euro 2024 dan membantu Austria memenangi grup yang juga diisi Prancis dan Belanda.Dengan akurasi operan 74,67% didukung mobilitas tinggi – berlari sejauh 10,34 km per laga – serta total 9 percobaan tembakan, Sabitzer tidak hanya bisa membantu serangan namun juga ekskutor peluang.&nbsp;Satu golnya dalam kemenangan 3-2 atas Belanda yang menentukan Austria juara grup membuktikan Sabitzer adalah pemain yang sempurna untuk tim pekerja keras dan menekan arahan pelatih Ralf Rangnick.Penyerang: Jamal Musiala&nbsp;(Jerman)Jamal Musiala, 21, telah memberikan bukti kuat agar bisa dinobatkan sebagai pemain terbaik Euro 2024 dan Jerman baru menjalani tiga pertandingan. Bagi pemain belakang, Musiala seperti penyihir hingga menjadi ancaman mematikan di depan gawang.&nbsp;Winger&nbsp;milik FC Bayern Munchen – yang secara luas dianggap sebagai salah satu pemain terbaik dalam kompetisi ini – telah berada di level lain. Statistik 1,7 tembakan per laga diikuti 1,3 operan kunci per duel serta 3 dribel per gim menunjukkan kelincahan dan betapa sulitnya mengawal Musiala.&nbsp;Tidak ada yang meragukan kemampuan Federico Chiesa (Italia) dan Lamine Yamal (Spanyol) sebagai operator di posisi sayap kanan. Namun, dua gol Musiala yang lahir di Stuttgart – masing-masing satu melawan Skotlandia dan Hungaria – menjadikannya pilihan yang menonjol.&nbsp;Penyerang: Niclas Fullkrug&nbsp;(Jerman)Sebutan cadangan yang mematikan dan sangat efektif mungkin pantas diberikan untuk Niclas Fullkrug. Timnas Jerman merasakan betul manfaat memiliki striker sekelas Fullkrug.&nbsp;Setelah tiga laga, banyak suara yang meminta agar striker Borussia Dortmund itu menjadi starter untuk menggantikan Kai Havertz mulai babak 16 besar. Semua itu bukan tanpa alasan.&nbsp;Fullkrug selalu dimainkan dalam tiga laga awal Die Mannschaft namun tak pernah menjadi starter. Total, ia hanya bermain selama 76 menit. Namun dalam rentang waktu tersebut ia sudah mampu mencetak 2 gol. Itu tidak termasuk satu golnya yang dianulir saat melawan Skotlandia. Itu artinya, ia mampu mencetak gol setiap 36,5 menit sekali selama di Euro 2024!Fullkrug telah menjelma menjadi super sub&nbsp;buat tim tuan rumah Jerman, yang selalu mampu mengacaukan lini pertahanan lawan. Ia kini menjadi penyerang yang tidak mau dihadapi para bek.&nbsp;Penyerang: Cody Gakpo&nbsp;(Belanda)Saat menontonnya bermain untuk Liverpool, terkadang ada perasaan bahwa Cody Gakpo hanya perlu lebih percaya pada dirinya sendiri, karena semua yang diperlukan untuk menjadi left winger&nbsp;hebat sudah jelas dimilikinya.Namun, mantan winger&nbsp;PSV Eindhoven itu tampak sangat berbahaya saat memakai jersey&nbsp;oranye Timnas Belanda. Ia sering kali secara impresif memotong dari sisi kiri dan melepaskan tembakan ke arah gawang dengan kaki kanannya, semuanya dengan gaya dan kecepatan.&nbsp;Gakpo menjadi pemain kunci untuk tim nasionalnya, dan tampaknya telah mengambil peran sebagai pencetak gol untuk mereka usai mencetak dua di fase grup.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/BsD0VshEh7k?si=MsDpXysCjlRnxYAR" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Sejumlah bintang tidak masuk 11 starter terbaik fase grup Euro 2024 karena performanya kurang bagus.

The Best XI Fase Grup Euro 2024

SKOR.id - Berikut ini hasil pertandingan antara Spanyol vs Italia pada laga kedua di Grup B Euro 2024 (Piala Eropa 2024).Pertandingan Grup B Euro 2024 antara Spanyol vs Italia berlangsung di Stadion Veltins-Arena, Jumat (21/6/2024) pukul 02.00 dini hari WIB.Italia memperoleh hasil buruk, setelah mengalami kekalahan dengan skor tipis 0-1 dari Spanyol.Satu-satunya gol Spanyol tercipta melalui gol bunuh diri Riccardo Calafiori di menit ke-55.Hasil ini membuat Spanyol memastikan diri lolos ke babak 16 besar Euro 2024, setelah meraih dua kemenangan di fase grup.Pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, menurunkan trisula Lamine Yamal, Alvaro Morata, dan Nico Williams di lini depan.Posisi lini tengah dipercayakan kepada Pedri, Rodri, dan Fabian Ruiz yang tampil brilian saat melawan Kroasia.Unai Simon tampil sebagai penjaga gawang, ia dikawal Dani Carvajal, Robin Le Normand, Aymeric Laporte, dan Marc Cucurella.Sementara itu di kubu Italia, Luciano Spalletti memainkan Federico Chiesa, Gianluca Scamacca, dan Lorenzo Pellegrini sebagai pemain depan.Sedangkan di posisi lini tengah, Davide Frattesi, Jorginho, dan Nicolo Barella menjadi penyeimbang permainan.Posisi Gianluigi Donnarumma sebagai penjaga gawang tak tergusur, ia dikawal oleh Giovanni Di Lorenzo, Alessandro Bastoni, Riccardo Calafiori, dan Federico Dimarco.Susunan pemain yang diturunkan Italia ini sama seperti laga sebelumnya, ini mengulang apa yang mereka lakukan di Euro 2012 dan 1998, saat memainkan pemain yang sama di dua laga awal.Spanyol tampil menekan, dua peluang besar mereka dapatkan di 10 menit pertama yaitu melalui Pedri dan Nico Williams.Peluang dari Alvaro Morata di menit ke-26 juga belum berhasil menjadi pembeda untuk La Furia Roja.Meski pertahanan Gli Azzurri lebih banyak tertekan, juara bertahan Piala Eropa itu mampu menahan imbang Spanyol 0-0 hingga babak pertama berakhir.Pada babak kedua, Spanyol masih terus menekan pertahanan Italia, seperti aksi Pedri di menit ke-53, beruntung Italia punya Gianluigi Donnarumma yang sigap mengamankan bola.Gawang Italia akhirnya jebol di menit ke-55, ketika Riccardo Calafiori yang berupaya menghalau umpan silang Nico Williams, justru membelokan bola ke gawang timnya, 1-0 untuk Spanyol.Gli Azzurri masih tampak mencoba keluar dari tekanan, tetapi umpan-umpan mereka sering terpotong di tengah jalan.Spanyol hampir menggandakan keunggulan mereka, jika sepakan Nico Williams tidak mengenai mistar gawang di menit ke-70.Namun hingga pertandingan berakhir, kedua tim gagal menciptakan gol tambahan, La Furia Roja berhak melaju ke babak 16 besar Euro 2024.Bagi yang ingin ngobrol langsung tentang Euro 2024 Spanyol vs Italia, dapat langsung join ke Live Room Stadeo. Live Room akan mulai pada 21 Juni 2024 jam 01.00 WIB , jangan sampai ketinggalan ya! (Host: Jordan, Kreator: Garis Tengah)<div class="raw-html-embed"><iframe style="border: none;width: 100%;height: 550px;" id="stadeo" rameborder="0" frameborder="no" allowtransparency="no" allow="microphone;camera;midi;encrypted-media;" src="https://widget.stadeo.live/#/?channelID=i5fb4rjb6utbm15992hsiib8q3"></iframe></div><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zSxtXtRcnH4?si=8slxYe1g-tYB9TdA" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berikut ini hasil pertandingan antara Spanyol vs Italia di Grup B Euro 2024 (Piala Eropa 2024).

Hasil Spanyol vs Italia: La Furia Roja Melaju ke 16 Besar Euro 2024

SKOR.id – Setelah kekecewaan karena gagal lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar sebagai juara Eropa, Italia bertekad menebusnya dengan mencapai prestasi yang mengesankan; menjadi tim kedua yang memenangi Piala Eropa berturut-turut, setelah Spanyol melakukannya pada tahun 2008 dan 2012.&nbsp;Meskipun komputer super Opta tidak menganggap Gli Azzurri sebagai favorit – peluang juara mereka hanya 5%, tertinggal dari enam tim lainnya – Italia telah menunjukkan bahwa mereka dapat mengatasi estimasi komputer super sebelum turnamen.&nbsp;Faktanya, sebelum dimulainya Euro 2020, Italia hanya memiliki peluang 7,6% untuk menjuarai turnamen tersebut. Namun faktanya mereka berhasil mengangkat trofi di Wembley setelah mengalahkan Inggris di final melalui adu penalti.&nbsp;Terlebih lagi, turnamen internasional besar terakhir yang diselenggarakan secara eksklusif di Jerman membawa kesuksesan bagi Italia. Tim asuhan Marcello Lippi mengangkat Piala Dunia pada 2006 di Olympiastadion Berlin. Stadion itu juga yang nantinya akan menjadi tempat berlangsungnya final Euro 2024.&nbsp;Jika menang, Italia akan bergabung dengan Jerman sebagai tim nasional sepak bola pria yang paling banyak meraih gelar turnamen besar di antara negara-negara Eropa. Saat ini, Italia bangga dengan enam trofi (4 Piala Dunia, 2 Piala Eropa) sementara Die Mannschaft&nbsp;memiliki tujuh (4 Piala Dunia, 3 Euro).Perjalanan Italia dari Roberto Mancini ke Luciano SpallettiSetelah gagal lolos ke Piala Dunia 2018, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) memilih Roberto Mancini sebagai sosok yang akan mengantarkan era baru sepak bola Italia, dengan fokus khusus pada pengembangan pemain muda. Untuk Euro 2024 ini, banyak pemain yang diberi kesempatan oleh Mancini kini menjadi andalan tim.Nicolo Barella (45 penampilan di bawah asuhan Mancini), Giovanni Di Lorenzo (28), dan Alessandro Bastoni (17) semuanya melakukan debut mereka untuk tim nasional Italia dengan Mancini sebagai pelatih.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Luciano_Spalletti_603a19e080.jpg" alt="Luciano Spalletti melatih timnas Italia. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)."><figcaption>Luciano Spalletti dipercara melatih Timnas Italia usai sukses bersama SSC Napoli di Liga Italia 2022-2023. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).</figcaption></figure>Selain mereka, mantan bos Manchester City ini juga mengawasi perkembangan karier para pemain seperti kiper Gianluigi Donnarumma, yang telah mencatatkan 49 dari 61 penampilannya untuk Italia di bawah manajemennya, dan Federico Chiesa (41/46).&nbsp;Dalam rangkaian yang mencakup kemenangan di Euro 2020, Italia mencatatkan 37 pertandingan tanpa kekalahan (menang 28, imbang 9) antara Oktober 2018 dan September 2021. &nbsp;Mancini pun akhirnya menjadi manajer tersukses ketiga dalam sejarah Timnas Italia dengan 37 kemenangan – lebih sedikit hanya dari Vittorio Pozzo (63) dan Enzo Berazot (40).&nbsp;Namun, dengan kegagalan lolos ke Piala Dunia 2022, ada sesuatu yang pecah dan jalan Mancini dan Timnas Italia berbeda.Luciano Spalletti, arsitek di balik Scudetto pertama Napoli dalam 33 tahun – juara Liga Italia pada 2022-2023, setelah terakhir pada 1989-1990 (lainnya, 1986-1987) – ditunjuk menggantikan Mancini.&nbsp;Spalletti segera fokus pada kohesi grup, memperkuat protagonis utama manajemen Mancini, dan secara bertahap memperkenalkan pemain baru.&nbsp;Para pemain baru tersebut antara lain Raoul Bellanova – bek yang memberikan assist terbanyak di Liga Italia musim lalu (7) – dan Andrea Cambiaso, bek sayap yang mencatatkan carry distance – setiap pergerakan pemain dengan berjarak lebih dari lima meter – tertinggi kedua dari seluruh pemain Juventus FC pada 2023-2024 (4.391 meter).Ini akan menjadi turnamen internasional besar pertama Spalletti sebagai seorang pelatih. Dia mengikuti jejak 10 pelatih Italia lainnya yang pernah melatih Italia di Kejuaraan Eropa, dan tidak ada manajer non-Italia yang pernah melakukannya.&nbsp;Dalam upaya untuk mendorong “spiritoAzzurro” di timnya, Spalletti memilih untuk mengingat kembali sejarah kejayaan tTm Nasional Italia, dengan mengundang beberapa pemain nomor 10 legendaris negaranya di masa lalu – Gianni Rivera, Giancarlo Antognoni, Roberto Baggio, Francesco Totti, dan Alessandro Del Piero – ke FIGC Center di Coverciano.Enam Perintah SpallettiSpalletti ingin ideologi sepak bolanya jelas. Sedemikian rupa sehingga dia memiliki papan dengan “enam perintah” yang tercantum untuk para pemainnya di ruang ganti, yakni:&nbsp;*Tampil menekan terus-menerus (menghilangkan kepercayaan lawan) *Kontrol permainan (menjaga bola) *Terikat (jarak antar pemain harus pendek dan dekat) *Agresi kembali yang sengit setelah bola hilang *Restorasi (jika tidak dalam posisi melakukan serangan balik, berkumpul kembali di belakang bola) *Perintah, pembelajaran, dan persiapan (mulai kembali pengepresan setelah struktur memungkinkan)“Hukum” yang diterapkan Spalletti kepada para pemainnya adalah perwujudan gaya bermainnya. Hal tersebut dapat dengan mudah dipahami setelah melihat bagaimana tim Napolinya bermain pada musim 2022-2023.&nbsp;Dengan penguasaan bola, Spalletti ingin mendominasi permainan melalui penguasaan bola dan pendekatan passing yang dipupuk dengan cermat. Tanpa itu, ia ingin segera merebutnya kembali melalui tekanan tinggi.Berkat dogma-dogma ini, Napoli mencetak gol terbanyak (77) pada musim 2022-2023 dan kebobolan paling sedikit (28), dengan rata-rata penguasaan bola tertinggi (62%) dan mencatat turnover terbanyak (370 – delapan diakhiri dengan gol).Selain itu, Spalletti juga sangat teliti dalam menangani situasi bola mati, sebuah aspek permainan yang bisa sangat menentukan di turnamen sistem gugur. Saat menangani Napoli, tim itu mencetak gol terbanyak dari situasi bola mati di Liga Italia pada 2022-2023 (24) dan kebobolan paling sedikit (4).Perpaduan Menarik antara Pengalaman dan Darah BaruAda beberapa pemain di skuad yang akan berusaha memperbaiki beberapa kesalahan. Salah satunya adalah Jorginho, yang ingin menebus dua penalti yang gagal melawan Swiss yang akhirnya merugikan Italia di kualifikasi Piala Dunia 2022, serta kekecewaannya karena finis kedua di Liga Inggris 2023-2024 bersama Arsenal FC.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C7zk0ALgTEZ"></oembed></figure>Barella dan Chiesa, keduanya menjadi protagonis kemenangan Gli Azzurri di Euro 2020, kini juga akan memberikan pengaruh besar di Euro 2024.&nbsp;Barella mencetak satu gol dan memberikan dua assist selama kemenangan Italia di Piala Eropa, diikuti dengan mencatatkan assist lebih banyak dibandingkan pemain Italia lainnya selama kualifikasi Euro 2024 (3), dan menciptakan tujuh peluang lebih banyak dibanding rekan satu timnya (15).Dalam dua musim terakhir, Barella juga memperkuat Inter Milan, membantu mereka mencapai final Liga Champions UEFA 2022-2023 dan menjadikan dirinya sebagai salah satu pilar timnya musim ini saat I Nerazzurri memenangkan Scudetto ke-20 mereka.Pemain berusia 27 tahun ini mencatatkan lebih banyak keterlibatan dalam serangan permainan terbuka dibandingkan dengan gelandang lainnya pada musim 2023-2024, dan berada di urutan ketiga secara keseluruhan, hanya di belakang Khvicha Kvaratskhelia (Napoli) dan Matias Soule (Frosisone).&nbsp;Adapun Chiesa, setelah menjadi salah satu pemain terbaik Italia di Euro 2020, ia banyak menderita masalah cedera dalam dua tahun terakhir.&nbsp;Terlepas dari kesulitan tersebut, rasio menit per golnya pada musim 2023-2024 adalah yang terbaik dalam kariernya di Liga Italia, dengan rata-rata 9 golnya tercipta setiap 245 menit sekali. Kesembilan gol tersebut merupakan balasan gol terbaiknya di kasta tertinggi Italia sejak ia mencetak 10 gol pada musim 2019-2020.Spalletti juga ingin memanfaatkan rasa lapar para pemain yang akan merasakan pengalaman pertamanya di turnamen besar internasional, seperti Riccardo Calafiori dan Gianluca Scamacca.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C8IL7Uzo6Rk"></oembed></figure>Calafiori tampil mengesankan bersama Bologna FC musim ini. Bek berusia 22 tahun tersebut mencatatkan tujuh keterlibatan gol di Liga Italia (2 gol, 5 assist). Hebatnya, tidak ada bek yang menghasilkan assist lebih banyak untuk Bologna dalam dua dekade terakhir di kompetisi papan atas.&nbsp;Dalam konferensi pers baru-baru ini, Spalletti memuji kualitas sang bek, dan menyatakan bahwa Calafiori juga bisa bermain sebagai pemain nomor 10 di masa depan.&nbsp;Terakhir, Scamacca mencetak lebih banyak gol musim ini di salah satu kompetisi besar Eropa dibanding pemain Italia lainnya. Ia mencetak enam gol dalam kesuksesan Atalanta BC juara di Liga Europa.&nbsp;Pemain Italia terakhir yang mencetak lebih banyak gol di Eropa adalah Ciro Immobile pada musim 2017-2018 (delapan gol untuk Lazio, juga di Liga Europa), dan Scamacca kemungkinan akan menjadi striker utama Italia di Jerman.&nbsp;Meskipun Gli Azzurri tidak menjadi favorit untuk Euro 2024, dan absennya mereka di Piala Dunia terakhir, kekuatan pertandingan domestik di Italia terus mengalami kemajuan.&nbsp;Dalam dua musim terakhir, lima dari enam final kompetisi Eropa menampilkan tim Italia: Fiorentina dua kali di Liga Konferensi Eropa, Roma dan Atalanta di Liga Europa, dan Inter di Liga Champions.&nbsp;Sekarang tergantung pada Spalletti dan tim Italia barunya untuk mengakhirinya dengan penampilan yang kuat di musim panas ini. Sejarah menunjukkan bahwa mempertahankan gelar Piala Eropa sangatlah sulit.&nbsp;Pertanyaannya, apakah ada orang yang akan terkejut jika Italia kembali memegang trofi tersebut pada 15 Juli 2024 nanti?&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/hWcoxj4jTXM?si=nFvaY5wP2x4UZtua" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Italia bukan favorit utama juara Euro 2024 walaupun dalam beberapa tahun terakhir mampu membalikkan prediksi.

Euro 2024: Mampukah Italia Meraih Gelar Beruntun

SKOR.id - Menyambut momen Euro 2024 (Piala Eropa 2024), Skor.id kembali menampilkan artikel dengan tema Kilas Balik Piala Eropa.Euro 2024 sendiri akan digelar di Jerman, mulai 14 Juni 2024 hingga 15 Juli 2024, dan diikuti oleh 24 negara peserta.Pada edisi Kilas Balik Piala Eropa kali ini, Skor.id akan mengulas Euro 2020 yang sempat diundur dan digelar di tengah pandemi Covid-19.Meski begitu, turnamen antarnegara Eropa itu tetap menarik diikuti, dan dapat berjalan lancar di tengah pandemi.Berikut ini Kilas Balik Piala Eropa, edisi Euro 2020.Penyelenggaraan Euro 2020 cukup menarik, karena digelar di 11 kota dari 11 negara yang berbeda, sehingga tidak ada tuan rumah tunggal.Pertandingan Euro 2020, sejatinya digelar antara 12 Juni hingga 12 Juli 2020, tetapi pandemi Covid-19 membuat ajang tersebut ditunda selama satu tahun.Selain mempertahankan 11 kota yang telah dipilih, ada aturan khusus, yaitu penambahan dua pemain pengganti dan penerapan video assistant referee (VAR).11 stadion yang menjadi lokasi penyelenggaraan Euro 2020 adalah 1. Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Belanda 2. Olympic Stadium, Baku, Azerbaijan 3. Arena Nationala, Bukares, Rumania 4. Puskas Arena, Budapest, Hungaria 5. Parken Stadium, Kopenhagen, Denmark 6. Hampden Park, Glasgow, Skotlandia 7. Wembley Stadium, London, Inggris 8. Allianz Arena, Muenchen, Jerman 9. Stadio Olimpico, Roma, Italia 10. Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, Rusia 11. La Cartuja, Sevilla, SpanyolItalia yang berada di Grup A bersama Wales, Swiss, dan Turki menjadi pemuncak klasemen fase grup.Italia lalu mengalahkan Austria 2-1 di 16 besar, menundukkan Belgia 2-1 di perempat final, sebelum menyingkirkan Spanyol 4-2 di babak adu penalti setelah imbang 1-1.Pada laga final mereka mengalahkan Inggris melalui adu penalti (3-2) setelah bermain imbang 1-1 pada laga yang digelar di Stadion Wembley.Keberhasilan ini mengakhiri penantian Italia selam 53 tahun, setelah terakhir kali mengangkat trofi Euro pada edisi 1968.Inggris juga tampil perkasa, mereka memuncaki klasemen Grup D. Jerman mereka kalahkan dengan skor 2-0 di 16 besar sebelum menyingkirkan Ukraina 4-0 di perempat final, dan Denmark (2-1) di babak semifinal.Sementara itu, Portugal sang juara bertahan pemenang Euro 2016, harus kehilangan gelar setelah kalah dari Belgia di babak 16 besar.Sebelumnya Portugal tergabung di Grup F, atau grup neraka yang terdiri dari Prancis, Jerman, dan Hungaria. Selecao lolos ke 16 besar melalui jalur peringkat tiga terbaik.Tim favorit lain seperti Prancis harus tersingkir di babak 16 besar setelah menjalani laga sengit melawan Swiss, Belanda juga terhenti di babak 16 besar saat ditumbangkan Republik Ceko 0-2.Salah satu momen tak terlupakan di Euro 2020 adalah saat pertandingan pembuka Grup B antara Denmark vs Finlandia. Kala itu Christian Eriksen tumbang di lapangan dan harus mendapat perawatan medis.Kesigapan tim medis dan bantuan para pemin di dalam lapangan membuat Christian Eriksen terselamatkan, kala itu Denmark harus kalah 0-1 dari Finlandia.Bola &amp; MaskotPada 6 November 2019, UEFA telah meluncurkan Adidas Uniforia untuk menjadi bola resmi Piala Eropa 2020.Bola Adidas Uniforia didominasi warna putih, memiliki guratan hitam dengan garis biru, neon, dan merah muda, serta panelnya dirancang menyerupai hashtag.Selain itu juga tertulis koordinat 12 lokasi yang menjadi tempat penyelengagraan Piala Eropa 2020.Penamaan bola ini merupakan gabungan dari "Unity" atau persatuan dengan "Euphoria".Sementara itu Skilzy menjadi maskot resmi yang diperkenalkan sejak 24 Maret 2019. Maskot ini terinsiprasi dari sepak bola freestyle, sepak bola jalanan, dan budaya panna.Laga Menarik (Prancis vs Swiss)Sukses menjadi juara Grup F, Prancis berhadapan dengan Swiss yang lolos ke babak 16 besar melalui jalur peringkat tiga terbaik.Namun, nyatanya Swiss memberikan perlawanan sengit kepada juara Piala Dunia 2018 tersebut.Haris Saferovic membuka keunggulan Swiss pada menit ke-15, Prancis tertinggal 0-1 hingga babak pertama berakhir.Pada babak kedua, Prancis tancap gas, juara Piala Dunia 2018 itu berbalik unggul saat Karim Benzema mencetak gol di menit ke-57 dan 59'.Sebelumnya Hugo Lloris sukses mengamankan penalti Ricardo Rodriguez, sehingga Swiss gagal mencetak gol tambahan.Paul Pogba membawa Les Bleus semakin menjauh berkat tendangan jarak jauh di menit ke-75.Swiss pantang menyerah, Haris Saferovic (81') kembali mencetak gol yang membuat kedudukan menjadi 3-2, ditambah Mario Gavranovic (90') yang memaksa kedudukan imbang. Skor 3-3 bertahan bahkan hingga babak tambahan, laga dilanjutkan ke babak adu penalti.Seluruh penendang Swiss Mario Gavranovic, Fabian Schar, Manuel Akanji, Ruben Vargas, dan Ademir Mehmedi sukses menjalankan tugasnya.Sementara itu hanya empat penendang Prancis yang sukses (Paul Pogba, Olivier Giroud, Marcus Thuram, dan Presnel Kimpembe), hanya Kylian Mbappe yang gagal. Prancis tersingkir oleh Swiss di babak 16 besar.Pemain Bintang: GIANLUIGI DONNARUMMAPenjaga gawang Timnas Italia, Gianluigi Donnarumma, terpilih menjadi pemain terbaik turnamen Piala Eropa 2020.Gianluigi Donnarumma memiliki peran penting dalam keberhasilan Italia memenangkan turnamen ini, berkat penampilan gemilangnya.Penjaga gawang Paris Saint-Germain (PSG) itu hampir selalu bermain penuh, kecuali ketika diganti di menit-menit akhir saat Italia menang 1-0 melawan Wales di laga terakhir Grup A.Total Donnarumma bermain selam 719 menit, ia keboblan empat kali, mencatatkan clean sheets tiga kali, dan membuat sembilan penyelamatan.Gawang Italia bahkan tidak kebobolan sepanjang fase grup, dan baru jebol di babak 16 besar ketika menghadapi Austria.Donnarumma juga melakukan penyelamatan gemilang saat adu penalti melawan Spanyol di babak semifinal, begitu juga di laga final melawan Inggris.Data &amp; StatistikTuan Rumah: 11 Negara Jumlah Peserta: 24 Juara: Italia Runner-up: Inggris Total gol: 142 (2,78 per laga) Top Skor: Cristiano Ronaldo dan Patrick Schick (5 gol) Total Penonton: 1.099.278 (21.554 per laga)<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/YKP1JQzAcfk?si=Q3KrpmA-D-u5egjz" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berikut ini momen kilas balik Piala Eropa 2020, Italia menjadi juara di tengan pandemi Covid-19.

Kilas Balik Piala Eropa 2020: Italia Juara di Tengah Pandemi

SKOR.id&nbsp;– Pelatih Tim Nasional Italia Luciano Spalletti hampir menyelesaikan susunan pemain dalam skuadnya yang akan diturunkan di Euro 2024. Sejumlah laporan menyebutkan bila delapan pemain bersaing untuk mengisi tiga tempat tersisa di tim.&nbsp;Belum lama ini, pelatih Gli Azzurri itu mengatakan kepada pers bahwa 70-80% skuad telah ditentukan menjelang turnamen yang akan bergulir di Jerman pada 14 Juni sampai 14 Juli 2024 mendatang.&nbsp;Hal ini membuat para penggemar Timnas Italia bersemangat saat skuad kesayangan mereka bersiap untuk mencoba dan mempertahankan gelar Piala Eropa mereka pada musim panas ini.Italia – juara Piala Eropa 1968 dan 2020 – akan berada di Grup B pada Euro 2024 bersama Spanyol, Kroasia, dan Albania. Ini jelas menjadi awal yang cukup berat bagi Italia untuk lolos dari fase grup.&nbsp;Pun begitu, Spalletti memiliki harapan tinggi untuk para pemainnya, terutama setelah absennya Gli Azzurri di Piala Dunia 2022 di Qatar.Rabu (15/5/2024) lalu, halaman 20 dan 21 La Gazzetta dello Sport merinci bagaimana 23 pemain tampaknya telah ditentukan untuk skuad Italia turun di Euro 2024. Kini, hanya menyisakan tiga tempat untuk diperebutkan delapan calon kandidat.Di bawah mistar gawang, nampaknya terjadi pertarungan antara Alex Meret dan Marco Carnesecchi untuk menjadi kiper pilihan ketiga. Salah satu dari mereka nantinya akan mendampingi Gianluigi Donnarumma yang juga akan menjadi kapten dan Guglielmo Vicario.&nbsp;Tidak ada keraguan terkait pilihan untuk lini belakang. Spalletti tampaknya sudah sreg&nbsp;dengan 11 nama yang dipilih. Nama-nama seperti Matteo Darmian yang sudah 42 kali membela Italia dan Giovanni Di Lorenzo yang telah 34 kali memakai kaus Gli Azzurri ada dalam daftar pemain belakang pilihan Spalletti.Namun, keadaan menjadi lebih rumit di lini tengah dan lini depan. Stephan El Shaarawy, Giacomo Bonaventura, dan Michael Folorunsho dilaporkan berjuang untuk mendapatkan satu tempat di lini tengah. Sementara, Mattia Zaccagni, Matteo Politano dan Riccardo Orsolini bersaing untuk satu posisi di lini depan.Skuad Sementara Timnas Italia untuk Euro 2024Kiper Gianluigi Donnarumma (Paris Saint-Germain) Guglielmo Vicario (Tottenham Hotspur) Alex Meret (SSC Napoli) / Marco Carnesecchi (Atalanta BC)&nbsp;Belakang Matteo Darmian (Inter Milan) Giorgio Scalvini (Atalanta BC) Francesco Acerbi (Inter Milan) Alessandro Buongiorno (Torino FC) Riccardo Calafiori (Bologna FC) Gianluca Mancini (AS Roma) Giovanni Di Lorenzo (SSC Napoli) Raoul Bellanova (Torino FC) Andrea Cambiaso (Juventus FC) Federico Dimarco (Inter Milan) Alessandro Bastoni (Inter Milan)Tengah&nbsp; Jorginho (Arsenal FC) Bryan Cristante (AS Roma) Nicolo Barella (Inter Milan) Manuel Locatelli (Juventus FC) Davide Frattesi (Inter Milan) Lorenzo Pellegrini (AS Roma) Stephan El Shaarawy (AS Roma) / Giacomo Bonaventura (ACF Fiorentina) / Michael Folorunsho (Hellas Verona)Depan Gianluca Scamacca (Atalanta BC) Mateo Retegui (Genoa FC) Giacomo Raspadori (SSC Napoli) Federico Chiesa (Juventus FC) Mattia Zaccagni (SS Lazio) / Matteo Politano (SSC Napoli) / Riccardo Orsolini (Bologna FC)&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/JY-g1Tl7EtE?si=0OJFTK4y1s8gaycU" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pelatih Timnas Italia Luciano Spalletti tinggal membutuhkan masing-masing satu pemain untuk posisi kiper, gelandang, dan penyerang.

Delapan Pemain Perebutkan Tiga Tempat Tersisa di Timnas Italia untuk Euro 2024

SKOR.id - Berikut ini profil Italia, yang tergabung di Grup B Euro 2024 (Piala Eropa 2024), bersama dengan Albania, Kroasia, dan Spanyol.Euro 2024 menjadi penampilan Italia ke-11 di kompetisi paling bergengsi antarnegara di Eropa tersebut, dengan total dua gelar telah mereka raih sejauh ini.Pada Euro 2020, Italia berhasil mengalahkan Inggris, dan menjadi trofi Euro kedua mereka setelah tahun 1968.Meski gagal lolos ke Piala Dunia 2022, Italia tetap menjadi salah satu favorit di Euro 2024, karena status mereka sebagai juara bertahan.Gli Azzurri berhasil lolos ke putaran final Piala Eropa 2024, setelah menempati peringkat runner-up di Grup C, babak Kualifikasi Euro 2024 di bawah Inggris yang menjadi juara grup.Italia dihuni pemain-pemain senior dan muda bertalenta, Giacomo Bonaventura, Matteo Darmian, hingga Jorginho bisa menjadi sosok panutan dalam tim.Gianluigi Donnarumma juga semakin matang, dan ia merupakan salah satu pahlawan keberhasilan Italia di Euro 2020 lalu dalam adu penalti melawan Inggris.Selain itu para pemain muda seprti Destiny Udogie, hingga Giorgio Scalvini juga siap mencuri perhatian di Euro 2024 mendatang.Pada pertandingan perdana di Grup B Euro 2024, Italia akan menghadapi Albania pada 16 Juni 2024 pukul 02.00 dini hari WIB.Gli Azzurri kemudian menghadapi Spanyol pada 21 Juni 2024 pukul 02.00 dini hari WIB, dan melawan Kroasia 25 Juni 2024 pukul 02.00 dini hari WIB.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Luciano_Spalletti_603a19e080.jpg" alt="Luciano Spalletti melatih timnas Italia. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)."><figcaption>Luciano Spalletti menggantikan Roberto Mancini menangani Timnas Italia. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).</figcaption></figure>Pelatih: Luciano SpallettiKeputusan Roberto Mancini mundur pada Agustus 2023 memberikan kejutan untuk Italia, apalagi mereka masih berjuarng di Kualifikasi Euro 2024.Luciano Spalletti, pelatih asli Italia dengan sugudang pengalaman, ditunjuk menjadi pengganti Roberto Mancini, dan mulai bertugas pada September 2023.Pelatih berusia 65 tahun itu sebelumnya sukses membawa Napoli meraih gelar Scudetto Liga Italia pada musim 2022-2023.Namun, hubungannya dengan presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, dikabarkan memburuk yang membuat dirinya meninggalkan klub tersebut.Pada pertandingan perdana memimpin Italia, Luciano Spalletti hanya mampu mempersembahkan hasil imbang 1-1 menghadapi Makedonia Utara.Selanjutnya mereka menang 2-1 atas Ukraina, 4-0 atas Malta, kalah 1-3 dari Inggris, kemudian bangkit dengan menekuk Makedonia Utara 5-2, dan di pertandingan terakhir imbang 0-0 melawaN Ukraina.Hasil ini cukup bagi Luciano Spalletti untuk membawa Gli Azzurri tampil di putaran final Euro 2024Selama berkarier sebagai pelatih, Luciano Spalletti telah meraih 1 gelar Liga Italia (Napoli), 2 Coppa Italia (AS Roma), 1 Piala Super Italia (AS Roma), 2 Liga Rusia (Zenit St. Petersburg), 1 Piala Rusia (Zenit St. Petersburg), dan 1 Piala Super Rusia (Zenit St. Petersburg).<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Gianluigi_Donnarumma_bce2bda074.jpeg" alt="Penjaga gawang Timnas Italia, Gianluigi Donnarumma. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)."><figcaption>Penjaga gawang Timnas Italia, Gianluigi Donnarumma. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).</figcaption></figure>Pemain Bintang: Gianluigi DonnarummaSecara historis, Italia selalu dikenal dengan para pemain bertahannya yang kuat dan sulit ditembus lawan, termasuk pemain di posisi penjaga gawang.Era Gianluigi Buffon yang melegenda bersama Gli Azzurri telah berakhir, Gianluigi Donnarumma kini menjadi pilihan utama yang sulit digusur.Aksinya kala membantu Italia meraih gelar Euro 2020 tak akan dilupakan, meski kemudian kegagalan lolos ke Piala Dunia 2022 tak dapat dihindari.Sejak debut bersama AC Milan di usia 16 tahun, Gianluigi Donnarumma telah mencuri perhatian di panggung sepak bola level atas.Kini di usia 25 tahun, kemampuannya semakin matang, dan menjadi bagian penting timnya di level klub dan tim nasional.Musim ini Donnarumma berhasil mempersembahkan gelar Liga Prancis ketiga untuk Paris Saint-Germain (PSG), serta gelar Piala Super Prancis.Kemampuannya akan diuji ketika berhadapan dengan tim-tim tangguh di Grup B yaitu Kroasia dan Spanyol, serta Albania yang merupakan tim kuda hitam turnamen.Profil Tim ItaliaNama Asosiasi: Federazione Italiana Giuoco Calcio (FIGC) Berdiri: 26 Maret 1898 Julukan: Gli Azzurri Presiden: Gabriele Gravina Pelatih: Luciano Spalletti Kapten: Gianluigi Donnarumma Tampil di Piala Eropa: 11 Gelar: Juara Piala Dunia 1934, 1938, 1982, 2006 Juara Piala Eropa 1968, 2020 Medali Emas Olimpiade 1936Skuad Sementara ItaliaKiper Gianluigi Donnarumma Guglielmo Vicario Alex Meret Marco CarnesecchiBelakang Giovanni Di Lorenzo Federico Dimarco Alessandro Buongiorno Destiny Udogie Matteo Darmian Giorgio Scalvini Gianluca Mancini Alessandro Bastoni Andrea Cambiaso Raoul BellanovaTengah Manuel Locatelli Giacomo Bonaventura Jorginho Lorenzo Pellegrini Nicolo Barella Davide Frattesi Michael FolorunshoDepan Mateo Retegui Giacomo Raspadori Federico Chiesa Riccardo Orsolini Mattia Zaccagni Nicolo Zaniolo Lorenzo Lucca<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/JY-g1Tl7EtE?si=vjnc0BjpDG1CpLL_" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berikut ini profil tim Grup B Euro 2024 (Piala Eropa 2024), Italia, yang akan menghadapi Albania, Kraosia, dan Spanyol.

Latest Articles - Gianluigi Donnarumma